> Skip to main content
Indonesia

Feminisasi Pemiskinan dan Tantangan untuk Menyelesaikan Ketidakadilan Gender dalam Masyarakat di Indonesia

By 21 Juli 2023Oktober 21st, 2025No Comments

Pandemi COVID telah membawa kenyataan pahit bahwa ketimpangan ekonomi dan gender tak hanya semakin memiskinkan perempuan. Namun membunuh manusia secara perlahan. Ada banyak orang yang meninggal dunia karena tidak mendapatkan perawatan rumah sakit maupun oksigen pada saat mendesak. Ada sebagian yang kelaparan karena tidak mampu membeli makanan akibat kehilangan pekerjaan maupun sumber kehidupan lainnya. Sebaliknya, kekayaan 10 orang terkaya di dunia naik dua kali lipat sejak pandemi dimulai. Meluasnya dan semakin dalamnya ketimpangan ekonomi dan gender bukanlah kebetulan. Melainkan pilihan paradigma pembangunan yang dilakukan saat kebijakan struktural dibuat untuk kelompok yang paling berkuasa dan memiliki modal.

Solidaritas Perempuan telah melakukan konsultasi wilayah di 6 daerah untuk mengumpulkan narasi pengalaman perempuan mengenai ketidakadilan gender dan ekonomi yang dihadapi di
akar rumput. Narasi ini kemudian menggambarkan pelanggengan feminisasi pemiskinan yang dilakukan oleh berbagai aktor: Negara, Korporasi hingga Lembaga-Lembaga Keuangan Internasional. Buku ini merupakan dokumentasi narasi situasi ketimpangan ekonomi dan gender di enam wilayah yang merujuk pada ketidaksetaraan yang terjadi dalam perbedaan penghasilan, kesempatan dalam pekerjaan, akses terhadap dan kontrol atas pendidikan dan sumber daya, serta kuasa dan representasi di antara gender yang berbeda.

Ketimpangan ekonomi dan gender saling berhubungan dan saling menguatkan satu sama lain yang muncul bukan hanya karena masalah perlakuan atau keterwakilan yang tidak setara bagi perempuan. Melainkan juga akibat dari kondisi dan hubungan ekonomi yang dilakukan untuk merugikan perempuan dan memperkuat stereotip gender sebagai pangkal dari berbagai bentuk ketidakadilan gender. Untuk itu, kita membutuhkan solusi yang sistemik. Yakni dengan  menghapus ketimpangan struktural dalam kerangka gender, ras, etnis dan kasta yang memperkuat kesenjangan ekonomi.