End Inequalities
Menyuarakan perjuangan melawan ketimpangan
Perjuangan melawan ketimpangan ekstrim adalah pertempuran besar di arena global. Meskipun para pemimpin dunia telah berkomitmen untuk mengurangi ketimpangan yang ada baik di dalam negeri maupun di tingkat internasional, sistem ekonomi global yang tidak adil ditambah dengan dampak krisis seperti pandemi Covid-19, perubahan iklim, dan konflik lainnya, semakin mendorong dunia menuju ketimpangan yang lebih besar.
Orang-orang garis depan pertempuran melawan ketimpangan adalah mereka paling merasakan akibatnya. Sekarang, mereka semakin lantang melawan ketidakadilan. Inilah saatnya mendengarkan keprihatinan mereka dan mengatasi akar penyebab ketimpangan tersebut, yang dimulai dari sistem pajak global hingga sistem diskriminasi yang mengakar kuat di tingkat lokal.
Dunia yang lebih adil dan seimbang, bisa terwujud. Sekarang saatnya untuk bangkit melawan ketidakadilan.
Ketimpangan global dan keadilan pajak
Meski terjadi perbaikan kondisi ekonomi di berbagai negara dalam beberapa dekade terakhir, ketimpangan yang dalam antara negara-negara tersebut masih ada. Kesenjangan antara negara kaya dan miskin semakin melebar sejak abad ke-20. Sistem ekonomi yang berpihak terhadap sejumlah kecil negara dan sementara itu merugikan banyak negara lain, turut berkontribusi pada besarnya ketimpangan global, menyebabkan si kaya dan korporasi dunia mengambil keuntungan dari masalah yang terjadi. Aturan mengenai sistem pajak internasional memainkan peran kunci dalam melanggengkan ketimpangan di dunia.
Ketimpangan di dalam negara dan menyelesaikan diskriminasi
Ketimpangan di dalam negara saat ini berada dalam puncaknya. Dengan terbatasnya dana publik untuk membiayai layanan publik dan perlindungan sosial, banyak negara yang kewalahan merespon secara efektif ketimpangan di tingkat nasional. Meskipun sumber daya keuangan tersedia, ketimpangan akan berlanjut jika sumber daya tersebut gagal menjangkau mereka yang paling dirugikan karena prilaku dan kebijakan yang diskriminatif. Sebagaimana contoh yang ditunjukkan di India dan Indonesia, tanpa menyelesaikan diskriminasi gender dan kasta, maka ketimpangan masih akan tetap langgeng.
Ketimpangan di India
Di India, orang yang bekerja di pemulungan manual mengatakan “sudah, cukup sudah”. Sebagai kaum pinggiran yang dikucilkan dalam masyarakat India, orang Dalit disuruh bekerja membersikan jamban, septik tank, dan selokan dengan tangan kosong dan upah yang sangat rendah. Secara tradisional, masyarakat Dalit diposisikan di bagian paling bawah hirarki sosial berdasarkan sistem kasta. Terperangkap oleh praktik diskriminatif selama bergenerasi, mereka kini menuntut hak dan kesempatan yang sama.
Ketimpangan di Indonesia
Mulai dari nelayan perempuan hingga pekerja perkebunan, pedagang kaki lima dan pekerja informal, seluruh perempuan di Indonesia bersuara lantang berjuang melawan diskriminasi gender yang membuat mereka tetap berada dalam kesulitan ekonomi. Mulai dari ketidaksetaraan upah hingga pekerjaan perawatan yang tidak diakui dan juga pajak yang membebani para perempuan. Inilah saatnya untuk mengembalikan keseimbangan terhadap ketimpangan yang terjadi di Indonesia.
Mitra
Donor
Website terkait
Civil Society Financing for Development (FfD) Mechanism (Mekanisme Masyarakat Sipil untuk Pembiayaan untuk Pembangunan)
Sebuah jaringan organisasi internasional yang terlibat dalam proses PBB tentang Pendanaan untuk Pembangunan. Grup ini bekerja sama untuk mempromosikan tata kelola ekonomi global yang demokratis yang bekerja untuk kepentingan manusia dan planet.